Pemberdayaan perempuan oleh pemerintah desa Bandengan memang menjadi kisah sukses yang patut untuk diapresiasi. Melalui berbagai program yang digulirkan, perempuan di desa Bandengan mampu meningkatkan kualitas hidup dan berperan aktif dalam pembangunan desa.
Salah satu program unggulan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Bandengan adalah pelatihan keterampilan bagi perempuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang menyatakan bahwa pelatihan keterampilan sangat penting dalam pemberdayaan perempuan.
“Melalui pelatihan keterampilan, perempuan dapat memiliki kemampuan untuk mandiri dan berkontribusi secara positif dalam memajukan desa mereka,” ujar Nur Hidayati.
Selain itu, pemerintah desa Bandengan juga memberikan akses permodalan kepada perempuan melalui program kredit usaha. Dengan adanya akses permodalan ini, perempuan dapat membuka usaha kecil-kecilan yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa tantangan dalam pemberdayaan perempuan oleh pemerintah desa Bandengan. Salah satunya adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan desa.
Menurut Dr. Siti Musdah Mulia, seorang aktivis perempuan dan ahli hukum Islam, kesadaran masyarakat akan pentingnya perempuan dalam pembangunan desa perlu ditingkatkan melalui sosialisasi dan pendekatan yang berkelanjutan.
“Perubahan paradigma masyarakat terhadap peran perempuan tidak bisa terjadi secara instan. Diperlukan upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberdayaan perempuan,” kata Dr. Siti Musdah Mulia.
Meskipun demikian, langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah desa Bandengan dalam pemberdayaan perempuan patut diapresiasi. Dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pemberdayaan perempuan di desa Bandengan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh warga desa.